Tampilkan postingan dengan label makanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label makanan. Tampilkan semua postingan
Jumat, 13 Desember 2013
Ilmuwan Kembangkan Pembungkus Makanan dari Bakteri

Ilmuwan mengembangkan teknik pelapis kertas dengan nanopartikel perak. Ini merupakan kombinasi bakteri kertas yang cocok sebagai bahan kemasan makanan.
Bahan perak sebelumnya banyak digunakan untuk melawan bakteri dan nanopartikel. Perak sudah sering digunakan dalam industri tekstil, serat, plastik dan logam nuntuk aplikasi biomedis.

Teknologi ini digunakan untuk melapisi luka dan kateter tahan mikroba. Materi ini juga dapat dipakai sebagai bahan penghilang bau pada kaos kaki.
Awalnya, ilmuwan belum mampu mengumpulkan partikel perak yang setara satu per 50 ribu ketipisan rambut manusia, dalam sebuah lapisan kertas biasa. Namun, materi terbaru yang menggunakan ultrasound atau gelombang suara berfrekuensi tinggi, mampu menahan partikel itu di dalam kertas.
Teknik yang diperkenalkan tim ilmuwan yang dipimpin Aharon Gedanken dari Bar-Ilan University, Israel, ini dipublikasikan di jurnal Langmur yang diterbitkan American Chemical Society.
Dalam uji coba laboratorium, lapisan yang disebut sebagai kertas pembunuh ini berhasil mengumpulkan aktivitas bakteri yang mampu melawan E. Coli dan S. Aureus, dua unsur penyebab keberadaan bakteri makanan.
"Aplikasi menakjubkan ini menunjukkan kemampuan untuk kemasan bahan makanan yang berlangsung lama di rak," tulis ilmuwan.
Jika ini benar dimanfaatkan, produk makanan akan dilapisi kertas berisi nanopartikel perak yang terdiri dari berbagai bakteri yang mampu menahan bakteri perusak kualitas makanan.
Selain kemasan makanan, metode pelapis itu dapat digunakan untuk membuat properti tahan air.
Sumber :
inilah.com
Bahan perak sebelumnya banyak digunakan untuk melawan bakteri dan nanopartikel. Perak sudah sering digunakan dalam industri tekstil, serat, plastik dan logam nuntuk aplikasi biomedis.

Teknologi ini digunakan untuk melapisi luka dan kateter tahan mikroba. Materi ini juga dapat dipakai sebagai bahan penghilang bau pada kaos kaki.
Awalnya, ilmuwan belum mampu mengumpulkan partikel perak yang setara satu per 50 ribu ketipisan rambut manusia, dalam sebuah lapisan kertas biasa. Namun, materi terbaru yang menggunakan ultrasound atau gelombang suara berfrekuensi tinggi, mampu menahan partikel itu di dalam kertas.
Teknik yang diperkenalkan tim ilmuwan yang dipimpin Aharon Gedanken dari Bar-Ilan University, Israel, ini dipublikasikan di jurnal Langmur yang diterbitkan American Chemical Society.
Dalam uji coba laboratorium, lapisan yang disebut sebagai kertas pembunuh ini berhasil mengumpulkan aktivitas bakteri yang mampu melawan E. Coli dan S. Aureus, dua unsur penyebab keberadaan bakteri makanan.
"Aplikasi menakjubkan ini menunjukkan kemampuan untuk kemasan bahan makanan yang berlangsung lama di rak," tulis ilmuwan.
Jika ini benar dimanfaatkan, produk makanan akan dilapisi kertas berisi nanopartikel perak yang terdiri dari berbagai bakteri yang mampu menahan bakteri perusak kualitas makanan.
Selain kemasan makanan, metode pelapis itu dapat digunakan untuk membuat properti tahan air.
Sumber :
inilah.com

Minggu, 27 Oktober 2013
Makanan yang Bikin Tetap Segar Selama Puasa
Berpuasa selama 14 jam sebenarnya tak lantas membuat tubuh lemas. Sumber energi bisa tersimpan baik dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap segar, asalkan memilih dan mengatur makan dengan tepat. Bagi Anda yang berpuasa dan tetap menjalankan aktivitas tinggi, cadangan energi yang cukup pastinya sangat dibutuhkan.
Ahli Gizi Klinis, dr Samuel Oetoro, SpGK, menjelaskan bahwa selama berpuasa, kadar energi dalam tubuh rendah karena tidak ada asupan sumber energi, yakni karbohidrat. Agar tubuh tetap segar, kuncinya menjaga kadar karbohidrat dalam darah tetap stabil dan tidak menurun drastis. Caranya dengan mengatur makan saat sahur dan berbuka puasa.
Pola makan saat sahur

Saat sahur, setelah bangun tidur, makanlah makanan lengkap. Perbanyak sayur dan buah, minum air putih empat gelas hingga waktu imsak, dan hindari gula -termasuk teh manis.
"Saat sahur, makanlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Mengonsumsi karbohidrat kompleks membuat penyerapan di saluran cerna lebih lambat sehingga tak mudah lapar. Hindari konsumsi lemak jelek dan jenuh (kolesterol tinggi), termasuk gorengan karena akan membuat cepat haus," kata dr Sam.
Sumber karbohidrat kompleks bisa didapatkan dari nasi merah, kentang yang dimakan dengan kulitnya, atau roti gandum. Hindari karbohidrat simpleks seperti tepung dan gula. Sedangkan asupan protein bisa dari ikan atau ayam.
Saat sahur, hindari lemak dengan kolesterol tinggi seperti kuning telur, cumi, udang, kepiting, atau jeroan. Karenanya, saat sahur perbanyak makan sayur dan buah.
Menjelang imsak, tambah lagi asupan sumber energi karbohidrat kompleks dari buah berserat tinggi, seperti apel atau pir. Buah ini bisa dimakan langsung atau diblender (sari buah diminum bersama ampasnya) bersama kulitnya agar penyerapan oleh tubuh berlangsung perlahan dan menstabilkan gula darah. Pilihan buah lain bisa juga diganti dengan pisang dengan dimakan langsung.
"Jika banyak makan manis, termasuk teh manis, kadar gula darah memang akan melonjak naik namun akan cepat turun kembali. Siang menjelang sore tubuh sudah mulai lemas," imbuh dr Sam.
Pola makan ini akan membantu tubuh Anda menjaga sumber energi dan menstabilkan gula darah. Meskipun saat berpuasa, gula darah cenderung akan turun namun tidak drastis dengan pilihan makanan yang tepat. Pengaruhnya, aktivitas sepanjang hari tidak terganggu karena cadangan energi masih membuat tubuh segar hingga berbuka.
Pola makan saat berbuka puasa

Saat datang waktu berbuka, kadar gula darah semakin rendah. Sebaiknya segera berbuka untuk meningkatkan kembali energi agar tubuh tidak lemas. Anda masih ingin menjalankan ibadah shalat tarawih dengan tubuh segar, bukan?
Makan dan minum yang manis saat berbuka sangat dianjurkan, namun pilih makanan dan minuman yang sehat. Ganti teh manis atau kolak dengan jus buah (sari buah) agar kadar gula naik dan tubuh kembali berenergi.
"Pilih buah tanpa serat karena tubuh butuh penyerapan yang cepat, yakni buah yang banyak airnya seperti jeruk, melon, dan semangka," kata dr Sam, menambahkan setelah berbuka dengan jus (sari buah) lanjutkan dengan makanan lengkap, dengan porsi yang sama seperti saat sahur.
Usai shalat tarawih, konsumsi buah dan sayur mengandung karbohidrat kompleks. Kali ini jangan dijus, tetapi makan langsung atau diblender besama kulitnya, seperti saat sahur. Jangan lupa minum empat gelas air putih saat berbuka hingga menjelang tidur. Berpuasa menyehatkan, apalagi dengan asupan yang sehat. Selamat berpuasa.
sumber http://female.kompas.com/read/xml/2010/08/10/20103836/makanan.yang.bikin.tetap.segar.selama.puasa

Langganan:
Postingan (Atom)